Lamun Parastra Ing Pungkasan 16
Raden Trenggana melenting tinggi, melampaui ujung lancip kapal yang menjulang dan berada pada bagian terdepan. Sebelah tangannya mengembang.......
Category : Pangeran Benawa
Lamun Parastra Ing Pungkasan 15
Wajah Gagak Panji belum menampakkan kelelahan, begitu pula Raden Trenggana. Ribuan pasang mata mulai mengendurkan saraf-saraf yang tegang,...
Lamun Parastra Ing Pungkasan 14
“Dulu aku sering bertengkar dengannya tentang sebuah siasat atau gerakan. Sekarang, aku benar-benar harus menghadapinya sebagai seorang senapati,” ucap lirih Raden Trenggana....
Lamun Parastra Ing Pungkasan 13
Mengalahkan Demak adalah cara lain untuk mencegah kehancuran lebih luas bagi Demak. Bila Demak menang, bukankah terbuka kemungkinan Raden Trenggana akan mendatangi Bali, Sumba, dan...
Lamun Parastra Ing Pungkasan 12
Tetapi Arya Penangsang adalah salah satu penantang tangguh. Arya Penangsang mempunyai segala yang dibutuhkan untuk mengembalikan tahta....
Lamun Parastra Ing Pungkasan 11
Sekitar setengah tahun ini, pada setiap pelosok, orang-orang belum berhenti membicarakan Penangsang. Sebagian mungkin sedang menunggu kemunculannya di Demak...
Lamun Parastra Ing Pungkasan 10
“Mungkinkah Paman Trenggana akan turun laga esok pagi?” tanya Ki Tumenggung Prabasena. Perasaannya tidak cukup tenang karena seharian hanya berpangku tangan melihat Gagak Panji bertarung...
Lamun Parastra Ing Pungkasan 9
Apakah Paman Trenggana telah gila dengan kekuasaan atau bagaimanakah yang sebenarnya terjadi di dalam dirinya?” desah tanya Gagak Panji dalam hatinya....
Lamun Parastra Ing Pungkasan 8
Garis otot wajah Raden Trenggana benar-benar menunjukkan bahwa Blambangan telah berubah sepenuhnya!...
Lamun Parastra Ing Pungkasan 7
Kapal Raden Trenggana terangkat tinggi, mengikuti aliran ombak yang berawal dari pukulan Gagak Panji, lalu terbanting, tetapi benda besar itu masih dapat mengapung sangat baik....