Padepokan Witasem
Home Page 45
Bab 2 Penolakan di Kaki Merbabu

Penolakan di Kaki Merbabu 1

kibanjarasman
Pada pekan-pekan yang silam, ketika peperangan di Sumur Welut mendekati usai, sekelompok orang dalam jumlah yang cukup banyak bergerak menjauhi kotaraja. Iring-iringan ini merupakan pasukan
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 17

kibanjarasman
Agung Sedayu mengendapkan napas, udara begitu halus masuk dan keluar dari rongga hidungnya, pada saat itu pikirannya benar-benar menimbang keselamatan Ki Patih Mandaraka. Ia tidak
Bab 1 Bulan Telanjang

Bulan Telanjang 20

kibanjarasman
Aku mengira tenaga mereka lebih kuat dan lebih besar dari yang tergambar dalam ruang pikiranku. Kecepatan yang dimiliki para penyerangku pun sepertinya setara denganku. Dalam
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 16

kibanjarasman
“Rupanya pertemuan ini memang dirancang Agung Sedayu agar Anda mempunyai rasa iba  padanya,” kata penggenggam Kiai Plered yang jelas mendengar percakapan dua orang di depannya.
Bab 1 Dua Utusan

Dua Utusan 8

kibanjarasman
Ki Swandanu lalu melanjutkan, ”Memang benar seperti yang dikatakan Angger Bondan. Saya maksudkan adalah memang benar ada perubahan akibat dari pengaruh orang-orang besar. Semenjak kehadiran
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 15

kibanjarasman
Detak jantung Agung Sedayu meningkat tajam. Bibirnya mengatup rapat dengan rahang terlihat mengeras. Meski demikian, belum ada keinginan darinya untuk membantah. “Benarkah ucapan itu, Ngger?”
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 14

kibanjarasman
Agung Sedayu menggeleng dan hanya menggeleng. Mungkinkah hanya bahasa itu yang dikuasainya? Perhatian suami Sekar Mirah tertuju pada kata-kata orang pertama penghadang mereka. Pikirnya, keberadaan
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 6

kibanjarasman
“Masuklah, pintu tidak terkunci!” perintah Raden Trenggana dari dalam. Gagak Panji mendorong pelan dan sedikit bunyi berdecit ketika pintu bergeser. Tak lama, ia telah berada
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 13

kibanjarasman
Ki Patih Mandaraka tidak mengucapkan sepatah kata, sepertinya ia sedang menunggu perkembangan. Menurut Ki Patih, tentu sesuatu yang penting dan mungkin juga menentukan apabila orang
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.