“Ternyata kau tidak terlena dalam pembuanganmu, Pangeran,” kata Batara Keling di sela perkelahian yang sangat dahsyat itu. “Seharusnya kau mengundurkan diri dari pusaran yang terjadi
Aku sedang menikmati makan malam bersama ibu di amben dapur. Rinduku mulai mencair dan membaur dalam citarasa nasi thiwul dan bothok layur. Urap kembang turi
Udara yang bertiup sejuk membuat aku betah tinggal di Ambarawa. Meskipun saat malam hari udara lebih dingin, tetapi aku biasa berdiang di depan perapian atau
Ubandhana menghentikan langkah. Dari belakang teman jalannya, ia bertanya, “Tetapi mengapa Tuan tidak pergi saja ke Alas Cangkring?” “Justru karena Mpu Gemana terbunuh maka aku
Kumandang suitan nyaring ketika Ki Cendhala Geni melintas di bawah pohon asam yang besar batang pokoknya seukuran dua lengan orang dewasa. Tak lama kemudian dari
“Gandrik!” seruan kaget terdengar dari para pemimpin kelompok Ki Arumpaka. Sejenak kemudian mereka tertawa dan memuji kecemerlangan nalar Ken Arok. “Tentu saja ia tidak akan
“Tidak! Bila aku diam maka kebenaran akan terbungkam selamanya,” tukas lelaki bertubuh kekar. “Prajurit, apakah Ki Rangga benar-benar telah menjadi sosok tak terkalahkan?” “Ki Ranubaya,”kata
Aku seorang prajurit,” timpal seseorang yang berusia sepantaran dengan Swandaru. “Aku berada di Sangkal Putung untuk mengunjungi kerabatku yang sakit."
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.