Padepokan Witasem

Tag : Demak

Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 12

kibanjarasman
Karena kalian mungkin telah mendengar kabar bahwa aku dapat meninggalkan kapal Raden Trenggana dengan selamat. Dan mungkin saja kalian akan melihatku berlari meninggalkan medan perang....
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 11

kibanjarasman
Kegagahan laskar prajurit Blambangan tampak dari gambar-gambar yang terlukis pada bendera dan umbul-umbul. Ketangguhan mereka sebagai penjaga perairan sangat jelas terlihat sekalipun mereka tidak berada...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 10

kibanjarasman
Hyang Menak Gudra pun mengangguk kemudian berkata pelan, ”Ki Tambak Langon telah menyediakan dirinya untuk menjadi orang yang pertama. Ia akan didampingi oleh Banyak Kitri...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 9

kibanjarasman
“Mungkin ini adalah kelemahan kami karena Ki Rangga berada di pihak yang berbeda dengan kami,” kata Ki Lurah Sanggamurti menggelengkan kepala. “Tidak, Ki Lurah,” sahut...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 8

kibanjarasman
“Paman berada di perairan Blambangan.” “Aku ada di dalam kapalku.” “Kedatangan Paman tidak mendapat izin dari Hyang Menak Gudra.” “Menak Gudra bukan siapa-siapa.” “Jatuhkanlah perintah...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 6

kibanjarasman
“Masuklah, pintu tidak terkunci!” perintah Raden Trenggana dari dalam. Gagak Panji mendorong pelan dan sedikit bunyi berdecit ketika pintu bergeser. Tak lama, ia telah berada...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 5

kibanjarasman
Sebenarnyalah para pemimpin yang berkumpul di Panarukan menginginkan perundingan tetapi mereka kesulitan untuk menunjuk orang yang dapat mewakili Blambangan. Pada malam mereka — dan dihadiri...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 4

kibanjarasman
Mereka bertiga menjawab dengan anggukkan kepala. “Sejauh mana mereka telah mengadakan persiapan?” Ra Kayumas pun kemudian menjelaskan secara terang bahkan ia menambahkan usulan tambahan yang...
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan – 3

kibanjarasman
Gempita semangat para senopati kian menggelora. Kekuatan tekad mereka terlontar melalui ungkapan-ungkapan yang diucapkan. Tangan terkepal menggapai udara. Lantai dan dinding ruangan pun bergetar seakan...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.