Padepokan Witasem
Ragam Rupa

Banjir Lidah di Kamar Mertua

Ingin menulis novel silat dengan judul “Masih Ada Cinta Berfatwa”
atau “Ketika Silat Bertasbih” atau “Perang Tanding di Rumah Mertua”.

Itu muncul ketika ada yang mengatakan, “podo upload poto ng mantenan tapi aku ra diketokne.. sakjane salahmu iku opo?”

Lalu ramai orang bersuara dengan berbagai jawaban.

“Salahku kon isah isah nang mburi.”

loading...

“Pawang hujan harus dibelakang layar.”

“Baper kok pengen rabi!”

Namun, nyatalah memang benar Ketika Silat Bertasbih maka Masih ada Cinta yang Berfatwa seperti gaung Asmara si Asmari di Puncak Kembar. Jika demikian, Pendekar Cinta Kelana pun tersesat di Bukit Berbunga ketika Menjaring Matahari.

arya penangsang, Blambangan, cerita silat, cerita silat Indonesia, cerita silat Jawa, cerita silat kerajaan Jawa, cerita silat Mandarin, cerita silat online, cerita silat tanah Jawa, Demak, Jaka Tingkir, jipang, mataram, Padepokan Witasem, pajang, Pangeran Benawa, Pangeran Senja, penaklukan panarukan, sabuk inten, Serat Lelayu, sultan trenggana

Tidak ada yang lebih menggetarkan dibandingkan Banjir Lidah di Rumah Mertua. Memang, kebanyakan dari kita telah menjadi Bento pada saat berjemur seperti Bunga di Trotoar. Kita juga yang sering menjadi pemburu Rondo Kempling Penunggu Pos Kamling meski tidak pernah menyatakan itu di depan umum.

Baiklah, Kawan. Hari sudah malam. Terlihat samar-samar lambai Bulu Perindu.

Kita pulang.

Wedaran Terkait

Tips Memilih Makanan yang Tepat untuk Burung

kibanjarasman

Semar Nusantara

kibanjarasman

Rosalia ; Pengiriman Barang Surabaya – Bandung

kibanjarasman

Pencitraan Edan

kibanjarasman

Lentera, Sebuah Awal Prosa Liris

admin

Kidung Cinta Di Balik Prahara, Novel

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.