Matahari semakin terik, aku harus bergegas. Biar tak terpanggang. Panas! Aku menggerutu sepanjang jalan. Berlarian dengan sepatu bertumit tinggi membuatku acap kali hampir terjatuh. Mulutku...
Dia, teman setia. Menjadi penerang mata burem. Menutupi alis gundul. Walau tak bisa menyulap jadi cantik. Terkadang malah seperti barang antik. Dia yang sering terabaikan....
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.