Berbatas cakrawala di ujung senja, sedangkan Dia tidak terbatas.
Mengadu, merintih, berkeluh kesah telah menjadi batasan ketika manusia ingin mengenal-Nya.
Dalam keindahan justru banyak dari kita terjebak kepalsuan. Melihat terang sebagai gelap dan mengatakan gelap sebagai penerangan.
Seorang pengembara bertanya
loading...
Tuhan, kemana aku mencari-Mu?
Aku ada di hatimu
Tapi aku tak temukan Engkau di sana.
Temuilah Aku dalam kehidupan
Namun Engkau selalu samar dari pandangan mata
Engkau begitu senyap dari segala pendengaran
Engkau nyaris tiada setiap diraba
Engkau telah lelah mencari-Ku
Demikianlah.
Rahayu?
2 comments
mantabs cak kontemplasine
Sugeng rawuh, dulur lanang saka Jipang 😀