“Engkau sudah selesai?” Agung Sedayu bertanya tanpa memandang wajah Sukra. “Sudah, Ki Lurah.” “Seharusnya engkau memberitahu lalu membiarkanku datang melihatnya.” Suara Agung Sedayu terdengar begitu
“Hey, nDur!” teriak Petruk. “Bukan aku yang mimpi, tapi Raden Lesmana yang sulit. Wong Raden Lesmana belum pernah bertemu Dewi Prantawati. Mungkin bermimpi pun dia
“Anakku, hari ini kita akan segera menemui akhir dari perjalanan masing-masing,” kata Ki Wisanggeni setelah menghadapi anak kandungnya. “Tidak, Ayah. Sebaiknya Ayah segera kembali ke
“Ki Sanak, pergilah. Aku sedang tak ingin bicara dengan satu orang pun.” “Sukra, aku akan pergi bila telah mendapatkan janji darimu.” “Siapakah engkau, Ki Sanak?
Pedukuhan induk. Sumringah wajah Sekar Mirah sewaktu mengetahui bahwa bayinya selamat dan sehat. Berulang ia menggerakkan kepala saat Nyi Kuswari mengucapkan selamat dan arahan-arahan yang
Padam wajah Sayoga mendengar mereka menyebut orang-orang Sangkal Putung sebagai anjing liar. Namun demikian, Sayoga berusaha menekan perasaannya yang menyalak begitu jalang. Digembleng secara langsung
Sayoga menapak lapis demi lapis begitu ceat dan itu sangat mengejutkan Ki Dirgasana. Walaupun ia mempunyai pengalaman lebih banyak tetapi menghadapi Sayoga adalah sesuatu yang
”Eyang!” ucap lembut Arya Penangsang sambil memeluk tubuh Pangeran Parikesit begitu erat. Tak lama kemudian ia berpaling pada Adipati Hadiwijaya dan Ki Getas Pendawa. ”
Untuk sesaat mereka bingung bercampur heran seusai Dharmana memerintahkan mundur, tetapi ketika Ki Panuju mengulang perintah maka mereka sedikit mengerti. Semangat pengawal pedukuhan merosot walau
Sementara Bondan tenggelam dalam pertarungan hidup mati melawan Ki Cendhala Geni, Ki Wisanggeni memberi perintah pada prajurit berkuda untuk menerjang barisan prajurit Sumur Welut. Dalam
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.