Padepokan Witasem

Category : Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 14

kibanjarasman
Tombak pendek Mahendra nyaris terlepas dari genggaman, tangannya tergetar hebat dan terasa hingga pangkal lengan....
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 13

kibanjarasman
“Dengan senang hati aku katakan padamu, Orang Tua. Aku akan menyongsong kematianku dengan rasa bangga dan penuh kehormatan. Pada siang ini aku akan mati dengan...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 12

kibanjarasman
"Engkau adalah saksi hidup keberanian kami,” ucap Ken Arok dengan bibir bergetar....
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 11

kibanjarasman
Sesekali mereka mengepung rapat Ki Ranu Welang namun kemudian mereka meninggalkan seolah memberi jalan untuk bebas. Lalu ketika Ki Ranu Welang  akan bergerak melakukan serangan,...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 10

kibanjarasman
Mahendra bertepuk tangan. “Kau bernyali besar. Namun kau sedang berhadapan dengan Mahendra, saudara angkat Mahesa Wunelang pemimpin prajurit Kediri yang sangat ditakuti oleh orang-orang sepertimu,”...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 9

kibanjarasman
“Kau dapat dengan mudah menyingkirkan mereka,” orang kurus itu membantah. “Itu menurut dugaanmu dan aku dapat pastikan engkau telah berpikir salah. Ki Sanak, tanpa rencana...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 7

kibanjarasman
Pertempuran keduanya menjadi semakin hebat dan dahsyat. Dengan cepat keduanya beranjak menuju puncak ilmu masing-masing sehingga mereka telah tenggelam dalam perhatian untuk mengembangkan arus serangan...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok! 6

kibanjarasman
Namun dalam waktu yang sama, lurah prajurit ini semakin dekat membawa kematian bagi Toh Kuning. Tubuh lurah prajurit telah terbungkus rapat oleh gulungan pedang. Ia...
Bab 2 Sampai Jumpa, Ken Arok!

Sampai Jumpa, Ken Arok ! 5

kibanjarasman
“Benarkah itu?” seru lurah prajurit tidak percaya. Di tengah desing dan sambaran senjata, ia berkata, ”Aku menyesal telah mendengarkanmu, Anak Muda. Aku benar-benar terperdaya oleh...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.