Padepokan Witasem
Prosa Liris

Liris : Kebenaran Seorang Akime

Ia tenang memasuki padang. Mayat-mayat tumpang tindih dan membujur lintang.
Ia berjalan diantara mayat yang terserak.

Akime, nama gadis itu.
Paras bundar menyorot padang sejauh mata memandang.
Rasa gentar telah mendapat malu saat menyapanya.

“Sedikit perhiasan yang dapat aku renggut dari prajurit nahas ini,” ia bergumam.

Ia berteman senja. Ia adalah penerang ketika bulan hanyut dalam perang. Ia benci jika disebut pencuri.

loading...

Dan ia adalah Akime, dewi penyelamat Takezo. Ia tidak merasa bersalah saat memotong lengan jasad yang membusuk. Ia adalah kebenaran.  Akime memenggal kepala mayat seorang jenderal agar dapat mengambil kalung emas yang masih melingkari leher.

“Kau akan segera membusuk, Jenderal! Kalung ini terlalu indah untuk menemani belulang,” Akime tersenyum lebar.

Ia tidak mengenal Oshin atau Ajinomoto. Dan ia bukan tetangga Perum Pegadaian.

Ia adalah Akime, putri perempuan Oku.

===

Musashi Bab 1

Wedaran Terkait

Songsong Bukan Puisi

admin

Sikil nJeber..

admin

Puisi :Peluk Senja di Lereng Lawu

admin

Puisi :  Aku Dalam Birumu

amazingdhee

Puisi : Tertikam Rasa/Lina Boegi

admin

Puisi : Temaram/Winy

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.