Padepokan Witasem

Tag : merebut mataram

Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 12

kibanjarasman
Melihat kedudukan dan raut wajah para penjaga regol, Swandaru tahu bahwa tidak mudah mengakhiri hadangan mereka. Ia menggerutu dalam hatinya....
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 11

kibanjarasman
Ini dalam kecamuk perang, maka kesiagaan tidak boleh lentur meski pendatang itu adalah Swandaru. Para pengawal telah mendengar sejak terjang Swandaru beberapa tahun lalu....
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 10

kibanjarasman
Pandan Wangi mengerti bahwa bekel pedukuhan bukan orang yang bodoh. Ki Darmabudi adalah orang yang tidak menyimpan banyak ragam keinginan dalam hatinya....
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 9

kibanjarasman
“Jumlah yang cukup untuk melumpuhkan lalu menguasai lumbung pangan Mataram,” Pangeran Purbaya mendesis tajam. Lantas ia merenung cukup lama...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 8

kibanjarasman
Waktu berjalan semakin lambat, serasa seperti itu bagi Sukra dan dua pengawal Sangkal Putung.  Dalam pandangan mereka dan yang ada di dalam benak tiga orang...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 7

kibanjarasman
"Pangeran!" desis Sukra. Berbagai pikiran berkecamuk dalam kepalanya sambil memandang arah kepergian Pangeran Purbaya. Apakah beliau mendengar sesuatu atau melihat bayangan yang ganjil?...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 6

kibanjarasman
Pangeran, untuk beberapa waktu, kami merasa sendirian hingga kedatangan Ki Rangga Agung Sedayu pada akhir malam...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 5

kibanjarasman
Baginya, kata-kata Sukra telah menunjukkan bahwa sesungguhnya anak muda Menoreh itu tahu tentang arti sebuah kedudukan...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 4

kibanjarasman
Agung Sedayu mengajarkan tata olah tenaga pada Sukra. Kata Agung Sedayu ketika itu, “Engkau dapat membalikkan beban ketika sepasang tanganmu berada di bawah.”...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 3

kibanjarasman
Ki Bluluk Rambang menggerakan senjata penuh perhitungan. Sepercik darah kental meleleh dari segaris lambung Sukra. “Bersiaplah, anjing Mataram!” pedas Ki Blulung Rambang berucap....
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.