Padepokan Witasem

Tag : silat Bondan

Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 8

kibanjarasman
Sangkal Putung, pedukuhan induk. Kedatangan Ki Patih Mandaraka tidak diduga Agung Sedayu sebelumnya. Walau hati kecil  senapati itu berharap dapat bertemu dengan orang kepercayaan Panembahan...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 7

kibanjarasman
Semakin pekat adalah suasana sepanjang jalur yang mereka tempuh. Pepohonan kian rapat dan pelita rumah penduduk sekitar jalur bahkan tidak ada yang memancarkan cahaya. Sukra...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 6

kibanjarasman
Lelaki itu bergeser tempat lalu memilih tempat duduk di depan Sukra. Mereka berada di meja yang sama. Untuk beberapa lama, lelaki itu hanya memandang wajah...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 5

kibanjarasman
Sebuah kedai yang tak cukup besar tetapi selalu dikunjungi orang menjadi tempat pertemuan dua utusan Agung Sedayu. Sejauh waktu itu, Sukra masih menilai bahwa Randulanang...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 4

kibanjarasman
Sejauh pengamatan yang dilakukannya, Sukra benar-benar mendapati bahwa Randulanang tidak berada di bawah tekanan atau bahaya. Semua kegiatan berada dalam keadaan wajar. Kecurigaan Sukra pun...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 3

kibanjarasman
Kiai Bagaswara menjawab dengan gelengan kepala. Sukra mengusap wajah berkali-kali sepertinya sesuatu tengah mengganjal dalam hatinya tetapi ia tidak menampakkan itu di depan Kiai Bagaswara....
Bab 1 Dua Utusan

Dua Utusan 4

kibanjarasman
“Dan jika Ki Nagapati telah berada di Pajang, apakah itu menjadi salah satu sebab penting selain sebuah janjiku padanya?” hati Bondan bertanya. “Lantas apa hubungannya...
Bab 1 Dua Utusan

Dua Utusan 3

kibanjarasman
“Dan bukan tidak mungkin karena peristiwa itulah, akhirnya menjadikan sepak terjang Ki Wisanggeni seperti tidak ada kendali dalam dirinya,” berkata Ki Swandanu, ”sekelumit kisah di...
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 2

kibanjarasman
“Hey, siapakah namamu?” bertanya Simbara dengan langkah kecil mengejar rombongan Gendhis. “Bukankah seharusnya engkau pun mengenalkan diri? Sepatutnya kita saling mengenal.” “Mengapa? Apakah ada keharusan...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.