Menepikan Swandaru? Apakah itu berarti menyingkirkan keberadaannya untuk selamanya? Atau hanya sekedar melumpuhkan Swandaru bila perang tiba? Ruang pikiran Agung Sedayu berubah menjadi gelap. Tiada
Agung Sedayu menyandarkan tubuh pada batang pohon yang melekat dengannya. Tiba-tiba ia kehilangan ketajaman nalar. Pandangan matanya masih mengarah pada arah Swandaru mencongklang kuda. Ruang
Sebenarnyalah para pemimpin yang berkumpul di Panarukan menginginkan perundingan tetapi mereka kesulitan untuk menunjuk orang yang dapat mewakili Blambangan. Pada malam mereka — dan dihadiri
Saya mendengarnya ketika utusan Mpu Nambi datang ke Pedukuhan Wringin Anom. Ia menyampaikan pesan agar saya secepatnya kembali ke kotaraja bila peperangan di Sumur Welut
“Aku menahan sebuah keterangan,” kata Ki Patih kemudian, “yang tidak akan dapat diterima oleh banyak orang. Tentang peristiwa yang dipastikan mencoreng Mataram.” “Saya mendengarkan, Ki
Ki Ramapati menata sikapnya. Muncul keyakinan bahwa keterangan yang disampaikan oleh petugasnya akan mempengaruhi pilihan Ki Patih Mandaraka, walau begitu Ki Ramapati tidak ingin terkesan
Sang Maharani - Tubuhku terasa ringan. Kekuatan gaib -- yang aku kira tengah menekan punggungku -- telah sirna. Aku bergerak dengan luar biasa. Sepasang kakiku
Tidak ada kejadian pada waktu malam ketika kami merenggangkan segala persendian. Kejadian yang aku temui selagi matahari masih mengapung masih kuat mencengkeram pikiranku. Aku ingin
Sangkal Putung, pedukuhan induk. Kedatangan Ki Patih Mandaraka tidak diduga Agung Sedayu sebelumnya. Walau hati kecil senapati itu berharap dapat bertemu dengan orang kepercayaan Panembahan
Ia mendesah pelan bersama kenangan itu. ”Eyang memang sudah berusia lanjut tetapi masih mempunyai ingatan setajam belati yang biasa digunakan di ladang. Atau aku yang
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.