Dua lemparan tombak dari gerbang istana, di tengah-alun-alun yang ditumbuhi pohon beringin pada empat penjurunya, Prabu Baladewa melemparkan tubuh Petruk seperti seonggok karung berisi jagung...
“Tetapi waktu akan membuat cinta menjadi berkarat. Waktu akan membuatnya terlupa. Prabu Kresna pun tak hanya berpikir tentang perjodohan ini saja selama hidupnya,” batin Petruk...
Waktu itu, di Kerajaan Dwarawati, Prabu Kresna Wasudewa sedang memimpin pertemuan yang dihadiri Raden Samba Wisnubrata, Arya Setyaki, dan Patih Udawa. Sejumlah persoalan mendapat perhatian...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.