- “Engkau menangis karena ketidakberdayaan dan sebuah kesadaran yang menyimpang bahwa engkau patut dikasihani. Maka, tetaplah berdiri tegak di atas segala penderitaan dengan tetap memandang derita adalah anugerah.” – Nyi Ageng Banyak Patra (Kitab Kiai Gringsing, Merebut Mataram)
2. Agar saya tidak memanjangkan harapan atau angan. Ki Lurah mengatakan, melangkahlah pada setiap jalur yang terlihat, dan jangan membuat dugaan ketika jalan menjadi gelap. – Agung Sedayu (Kitab Kiai Gringsing, Merebut Mataram)
3. “Perkembangan selanjutnya dapat diduga, tetapi kita tidak boleh gegabah.” Pangeran Purbaya (Kitab Kiai Gringsing, Geger Alas Krapyak)
4. Ditanya seorang cantriknya mengenai biaya hidup yang semakin tinggi, Gandu Demung menjawab, “Berani hidup berarti berani membeli. Hidup berbiaya tinggi itu artinya engkau telah tertipu oleh keadaan. Agar lepas dari semuanya, maka tetaplah menipu agar penyesalan dapat datang pada awal kejadian.” 😀 (Laman Fesbuk)
5. Di hadapan cantrik yang berjumlah ribuan, Sengkuni menyatakan :
Setiap sebab yang menimbulkan akibat berarti menandakan adanya alasan. Jika alasan dapat dicari, dibeli atau dikulak, maka kalian tidak perlu mencari alasan untuk menipu. Alasan selalu hadir sebagai pembenaran untuk tindak penipuan. 😀
(Laman Fesbuk)
6. “Keponakanku, Biasakan baca judul, engkau dapat menggoreng kemudian.”
Benarlah Sengkuni dengan segala nggaplekinya.
(Laman Fesbuk)
7. Sengkuni : Banyak orang menjelekkan yang lain utk membuktikan sbg yg terbaik.
loading...
Cukup lakukan satu tipuan, engkau akan dapatkan segalanya.
(Laman Fesbuk)
8. Sengkuni : Apakah setiap pergantian tahun selalu menuntut resolusi?
Dursasana : Jika Paman bertanya, apakah aku harus menjawab? (Laman Fesbuk)
9. Ketahanan pangan adalah tahan tidak makan beberapa hari dan bukan puasa.
Adapun pilihan jawaban yang lain ;
1.ketahanan pangan adalah makanan yang ditahan agar banyak orang kelaparan..
2. ketahanan pangan adalah menahan makanan sampai memenuhi sepertiga durasi kadaluarsa hingga bebas bersyarat 
3. lanjutkan.. (Laman Fesbuk)
10. Orang menganggapmu baik selama kamu tidak berbuat jahat, kecuali kamu bisa menipu mereka. (Laman Fesbuk)
11. Sebelum search engine Google membahana, orang Jawa sudah melakukannya ratusan tahun sebelumnya. Mesin pencari ala Jawa disebut Goleki.. (Laman Fesbuk)
