Udara yang bertiup sejuk membuat aku betah tinggal di Ambarawa. Meskipun saat malam hari udara lebih dingin, tetapi aku biasa berdiang di depan perapian atau...
“Menangislah yang keras, Le![1] Agar lepas kedukaan dari hidupmu. Aku memberimu nama Danurdara, dengan harapan kelak jika dewasa kamu menjadi orang yang kaya akan ilmu!”...
Di dalam kamar mandi, aku lucuti satu per satu bajuku yang basah. Sambil menyelupkan tangan ke dalam bak, aku ingin tahu ukuran dinginnya. ‘Dingin, sedingin...
Derai hujan masih belum juga berhenti. Deras bagai ditumpahkan dari langit. Aku berlari pulang menerobos deras hujan karena perutku sudah perih kelaparan. Suara kecipak air...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.