Padepokan Witasem
KBA

Rahwana dan Wanita

 

Yup, Rahwana memang beberapa waktu terakhir ini sedang menggugat pohon Beringin. Kalau anda bertanya, Rahwana siapa yang mengajukan gugatan? Ya, Rahwana yang di epos legendaris Ramayana. Kenapa kok justru pohon Beringin yang digugat? Pohon beringin ini simbol abadi untuk mengayomi, dan Rahwana? Jadi di artikel ini ceritanya Rahwana sedang dengan pohon beringin.

 

loading...

Begini awal mulanya…….

Rahwana atau Dasamuka adalah sebuah peran dalam dunia wayang yang digambarkan sebagai raksasa yang serakah, bengis dan segala kejahatan rasanya sudah pernah dilakukan oleh Rahwana. Termasuk membuat geger di Khayangan Permai, kawasan elit pemukiman para dewa dan dewi. Dengan kata lain, Rahwana adalah sebuah simbol kejahatan yang abadi. Dan yang menjadikan nasib Rahwana makin terpuruk adalah juga karena sikap kita yang langsung menelan begitu saja jika ada yang berkata Rahwana itu jahat.

Lho kok bisa?

Kita kan tidak pernah mendengar adanya kudeta atau pemberontakan dari rakyat Alengka terhadap rajanya. Ini jadi mengingatkan saya tentang rakyat Korea Utara yang sampai hari ini juga adem ayem dengan pemimpin mereka dari dinasti Kim. Tetapi bukan berarti diam itu setuju. Jadi rakyat Alengka ini tidak memberontak karena mereka hidup makmur jelita bahagia di bawah Rahwana. Berbeda dengan rakyat Korea Utara, rakyat di negara ini terisolir dari dunia luar sehingga ukuran makmur dan tidaknya itu juga mereka tidak tahu. Balik ke Alengka, dengan disimbolkan mempunyai 20 tangan atau 10 pasang tangan, kebanyakan orang beranggapan itu adalah simbol dari kekuatan besar. Dan karena kekuatan itu maka tak heran Rahwana juga dikatakan sombongnya segede Himalaya.

Hanya saja, saya berpikir begini, dibalik yang kata orang itu sombong dan jahat tetapi Rahwana ini tak pernah dilawan rakyat loh ya. Kita tak bisa bilang rakyatnya takut sama raja. Penduduk paling miskin di Alengka itu saja rumahnya dari emas. Jadi bisa dibayangkan betapa makmurnya kan? Artinya begini, kejahatan Rahwana itu dibesar-besarkan karena peristiwa penculikan Dewi Shinta. Kalau sang dewi tak diculik kan mana ada epos Ramayana toh? Hehehe..

Nah, saudara-saudara sebangsa dan setanah air..

Karena rakyat Alengka yang miskin saja berumah emas berarti Rahwana ini termasuk raja yang anti korupsi. Dia mempunyai manajemen pemerintahan yang bagus tentunya. Para pejabatnya tentu juga jujur dan bermoral baik. Selain itu, ketika Alengka diserbu oleh pasukan kera dibawah pimpinan Hanoman, semua rakyat Alengka membela rajanya loh. Mereka tidak meminta bantuan raksasa dari negara lain. Tak juga meminta dukungan Syiwa.

Dari sini kita bisa lihat bahwa kebaikan Rahwana kepada rakyatnya dan loyalitas rakyat kepada raja menjadi musnah hanya karena satu hal, Rahwana naksir Shinta dan benar-benar menjalankan prinsip : cinta tak harus memiliki tetapi boleh menculik. Hahaha..it’s a joke! Dia sakti, kaya raya, baik hati dan dermawan. Wanita mana yang tak ingin disunting? Cuma kasusnya ini Rahwana kan menyeramkan. 10 kepala dengan 10 leher. Lha siapa yang tak lari ketakutan kalau di jalan bertemu dengan makhluk seperti itu? Pasti viral di medsos hahaha….Tetapi kita tak membahas sisi fisik Rahwana ya karena cantik dan ganteng, jelek dan buruk rupa itu relatif.

Rahwana tidak sekalipun menyentuh kulit Shinta. Tentu bukan karena kuat menahan nafsu melihat wanita cantik. Tetapi itu, kalau saya lihat, adalah sebuah penghargaan. Wanita adalah kemuliaan. Kalau Rahwana saja tidak berbuat kasar kepada wanita yang dia cintai, lha kok jaman sekarang masih ada suami menempeleng istri? Lebih jahat mana kira-kira? Kalau berkata kasar karena kelepasan atau khilaf ya wajarlah karena kita masih manusia. Tetapi kalau sudah memukul, itu bagaimana sih dengan pikirannya dan perasaannya? Wong kalau tidak ada istri juga suami bakal repot dan ngelu kan? Hari ini tak ada salahnya kita melihat Rahwana dari sisi yang lain. Bahwa dia tak pernah memperlakukan Shinta dengan kasar dan juga tak pernah menyentuh kulitnya. Mulai sekarang mari kita perlakukan istri, ibu, nenek, saudara wanita dan wanita lain itu dengan hormat dan penghargaan yang semestinya supaya kita tak lebih buruk dari Rahwana.

Jadi fren, dengan gugatan terhadap pohon beringin itu dapat disimpulkan bahwa Rahwana ini patut dikasihani karena sisi baiknya yang tidak tampak karena kejahatan yang dilakukannya telah disebarluaskan. Seperti pepatah mengatakan musim kemarau setahun, dihapus hujan sehari. Banyaknya keburukan dihapus oleh satu kebaikan. Dan Rahwana mengalami sebaliknya, musim hujan setahun dihapuskan dengan terik sehari. Berarti kebaikan yang banyak dihapuskan oleh kejahatan yang sedikit. Dan Rahwana dikisahkan menjadi jahat karena cinta yang bertepuk sebelah jempol.

 

 

Salam hangat

 

 

 

Wedaran Terkait

Wong Edan

admin

Terbit ; Novel Penaklukan Panarukan

kibanjarasman

Tanpa Tudung

admin

Satu Kata Saja

kibanjarasman

Rengkuh Ombak Panarukan

admin

Puisi : Ruas Malam

kibanjarasman

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.