–Penyesalan–
Aku menangisi diriku yang merasa lelah. Ia merasa telah mencapai ujung dari sebuah jalan. Dan aku mengerti jika perasaan itu salah.
Aku ingin berkata padanya,”Ketakutan tidak membuatmu menjadi kerdil. Penyesalan yang belum mendatangimu telah menggugurkan bunga yang baru berkembang.”
Kini aku menunggu hukum semesta. Sekuat apa aku membela? Bukankah perbuatan nista selalu ada balasnya? Aku menanti sesal datang sebagai siksa dengan hati berkabut.
Aku takut!
Biarkan hukuman menikam di dunia. Aku lebih takut sesal ini dihukum lebih berat oleh sang penjaga neraka.
Aku adalah orang yang berulang kali melupakan Tuhan. Aku yang berulang kali lalai dengan kebaikan. Lalu berharap segalanya berubah hanya dengan penyesalan, ibarat pungguk merindukan rembulan.
“Dasar sundal!”
Bukankah itu layak disematkan atasku? Harapan yang melampaui batas kemampuan.
Akulah si gila, yang ingin kaya namun tanpa karya nyata.
Aku, mengaku gila dengan mengharap sesal dapat menggantikan waktu yang terbuang.
Persembahan Amri Evianti.
#kepaksayapangsa
#puisiliris
#prosaliris
#ronirisdianto