Penyesalan
Aku menangisi diriku yang merasa lelah. Ia merasa telah mencapai ujung dari sebuah jalan. Dan aku mengerti jika perasaan itu salah.
Aku ingin berkata padanya,”Ketakutan tidak membuatmu menjadi kerdil. Penyesalan yang belum mendatangimu telah menggugurkan bunga yang baru berkembang.”
Pada luka yang mengurai menjadi kucuran air mata, segala sesal telah terkubur sia-sia.
Aku, merunduk di kelamnya jalan yang aku pilih. Kata maaf yang aku sodorkan tak berbalas oleh pengampunan.
Luka menjadi lubang yang tak tertutup oleh ribuan lembar sesal. Tak terekat oleh cairan maaf yang terus mengalir dari bibirku.
“Tak cukupkah sesal yang aku tanam lewat tingkah dan kata?”
Engkau diam membisu seribu bahasa.
“Kamu telambat!” teriak angin.
Aku dan sesalku menanti senja tanpa maaf. Kata maaf yang tak pernah terangkai untukku.
“Maafkan aku!” aku menyesal di dalam malam yang panjang.
Persembahan Pearl Angels