Cintaku, berlembar-lembar putih tak akan sanggup menuliskan kisah hati kita. Dalam diam dan tatap mata semua sudah berbicara.
Langit membiru menuliskan banyak cerita dalam bisu nan syahdu. Tertulis indah dan hanya kau, aku, dan rindu kita yang sanggup membacanya. Kita mendekap dalam asmara yang apik dan cantik.
Cintaku, sebanyak warna yang kau torehkan padaku, adalah kisah hari ini dan akan datang, diisi indah-indah saja. Saat alam melambai dalam hijau nan luas, pelukanmu membakarku. Memanaskan cinta kita yang tak pernah beku. Mengalir hangat dalam nadi9nadi. Kita membara. Saling menyatukan pesona rasa.
Cintaku, lirik-lirik cantik ini teruntuk buatmu. Jika kita berjarak, ada rindu indah membalut. Ada asa terayu memeluk erat. Coba kau lihat lagi biru-biru langit, tertoreh aksara tentang sebuah kisah yang akan terus hidup.
Kalau pun langit menangis, adalah bentuk rindu dari sudut mataku dan kamu.
sumber gambar : https://www.thejakartapost.com/travel/2018/07/28/jakpost-explores-mount-bromo.html