Padepokan Witasem
kepak sayap angsa, padepokan witasem, prosa liris
Prosa Liris

Puisi : Aku dan Hujan

Aku Dan Hujan

Jangan mengejek hujan atas sebuah kesakitan
Jangan mengutuk hujan atas sedih yang kau terima
Hujan memang membasahi
Turun bak Tuhan yang menangis
Membuang seonggok kotoran
Mengusir seribu najis yang melingkupimu
Tapi hujan menutupi tangisku

Ingatkah kau pada saat memarahi hujan
Petir pun tak terima
Berkilat marah di antara gelap
Melebihi marahmu kepada hujan
Tapi kamu tidak pernah bertanya seberapa besar marahku
Seberapa besar sakitku

Aku kau tinggalkan
Merana sendiri dalam basahnya hujan
Tertatih aku berjalan menyeruak diderasnya hujan
Tanpa kamu peduli
Seonggok hati telah terluka
Dan butiran hujan pun berwarna merah

loading...

Aku berdamai dengan hujan
Walau aku tidak bisa memeluk hujan
Setidaknya butir-butir air itu membekukan lukaku
Mengalirkan merahnya sakitku entah kemana

Ini aku dalam hujan yang lebat
Ini aku yang bercinta dengan hujan
Sederasnya hujan yang turun
Dia tidak akan pernah menyakitiku

– Amazingdhee –

Wedaran Terkait

Songsong Bukan Puisi

admin

Sikil nJeber..

admin

Puisi :Peluk Senja di Lereng Lawu

admin

Puisi :  Aku Dalam Birumu

amazingdhee

Puisi : Tertikam Rasa/Lina Boegi

admin

Puisi : Temaram/Winy

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.