Padepokan Witasem
Prosa Liris

Liris : Keranda Cinta Menampilkan Amazingdhee

Satu daya cipta di tengah kesibukan dalam mengerjakan tugas bacaan. Saya perkenalkan, Amazingdhee, penulis tiga paragraf selanjutnya

======

Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.

Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”

loading...

Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.

Pada langit yang terpahat cinta, ia sanggup menunggu sebuah sakral pada saatnya.

Pada waktu yang akan memanggil, mempertemukan pada belahan jiwa.

Saat jasad masih berjalan di buntala, ada satu tempat abadikan cinta. Hati.

Ia memahat indah pada hati.
Menembus ukir di langit dengan mantra-mantra tanpa lelah.
Dalam gulita dan terik langit.

Lalu semua lembar daluang tertoreh cintanya, adalah kenangan yang menguning.
Hanyut hancur di bawah tangis langit.
Hangus dalam bara kemarau.

Wedaran Terkait

Songsong Bukan Puisi

admin

Sikil nJeber..

admin

Puisi :Peluk Senja di Lereng Lawu

admin

Puisi :  Aku Dalam Birumu

amazingdhee

Puisi : Tertikam Rasa/Lina Boegi

admin

Puisi : Temaram/Winy

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.