Satu daya cipta di tengah kesibukan dalam mengerjakan tugas bacaan. Saya perkenalkan, Mulya Indra, penulis selanjutnya
======
Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.
Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”
Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.
Dan aku masih setia mengukir cinta di atas permukaan air
Yang bias tak berbekas lesap terpapar terik matahari
Aku takkan mampu menyamai besar cinta Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang
Yang mampu membangun prasasti dalam semalam dengan hanya menjentikan jari
Lalu dengan apa kubuktikan cinta?
Jika tak ada satupun menara yang mampu menyanggaku menjulang ke jengkal langit biru untuk menggayuhmu dalam keabadian cinta