Rok sebatas lutut yang dikenakan memperlihatkan sepasang betis seputih bengkuang. Menatapnya, membuat anganku menjadi liar. Sepatu hitam berpita melindungi telapak kakinya dari cabikan kerikil nakal...
“Bocah kurang unggah-ungguh, mulutnya seperti bendungan jebol!” Burung nuri geregetan dengan tingkahku. Daun kering bergemerisik, berbisik pada burung nuri tanda setuju. Wara Srikandi...
“Sabar dan teruslah memohon pada Dewa agar berjodoh dengan pujaan hatimu, Putri,” hiburku sambil memijit kakinya. Aku memang tinggal bersama dengan putri di keputren....
Aku merogoh tas punggung, mengambil secarik kertas yang siap dibaca. Semburat matahari telah condong ke barat, penanda sarasehan tentang budi pekerti harus diakhiri. Jarum...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.