Padepokan Witasem
Prosa Liris

Liris : Jarik Sakti dan Jack Sparrow

Jack berdesakan dengan ratusan penonton. Perawakan tinggi besar tidak menyulitkan dirinya untuk segera tahu apa yang mereka lihat. Dari ujung jalan tampak iring-iringan kirab budaya, membawa gunungan hasil bumi juga keris dan benda pusaka.

Mata Jack berbinar, keris Kyai Setan Kober berada pada barisan ketiga. “Keris itu akan menjadi milikku,” gumam Jack dalam hati.

Ia beringsut menerobos padatnya pengunjung. Jack telah mengganti pakaiannya dengan setelan beskap beludru biru tua dan kain jarik wiron, juga blangkon untuk menutupi rambut gimbalnya. Sesaat kemudian, dia telah menyusup ke dalam rombongan kirab. Tidak ada yang menyadari keberadaannya. Jack telah membaur, berjalan bersama iring-iringan. Sesekali matanya melirik kearah Kyai Setan Kober yang dibalut dengan kain merah terang.

Cerita kesaktian Kyai Setan Kober melayang dalam pikirannya. Keris milik Arya Penangsang, bupati Jipang Panolan yang sakti madraguna. Keris yang telah menghabisi Sunan Prawoto, penguasa terakhir kesultanan Demak. Jack mengincarnya.

loading...

Barisan iring-iringan hampir sampai di Paseban Alon-alon. Mata Jack menyapu sekeliling, mengamati setiap jengkal pengamanan yang bisa dia bobol. Ujung bibirnya terangkat membentuk garis senyum.

Sementara itu, air jeruk nipis, bunga telon, dan air dari tujuh sumber telah dipersiapkan. Upacara jamasan segera dimulai. Kyai Setan Kober dikeluarkan, pamornya memancar ke segala penjuru. Semua yang hadir hanyut dalam kesakralan acara pemandian itu.

Setelah hampir tiga puluh menit, rangkaian jamasan pusaka pun selesai digelar.

Setiap yang hadir berebut air sisa jamasan. Mereka percaya air itu bisa menyembuhkan sakit juga melancarkan rezeki. Keributan tak bisa dihindarkan.

“Ini saatnya!” Dengan kecepatan gerak yang ia miliki, Jack berhasil membawa Kyai Setan Kober. Ia lolos dari penjagaan. Jack tidak tahu, Kyai Setan Kober selain sakti juga dikutuk membawa petaka.

Mengetahui ada prajurit yang mengejar, Jack ingin lari sekuat tenaga. Jack lupa, kalau saat itu sedang mengenakan jarik. Bukannya semakin jauh, dia malah tersungkur dengan kepala mendarat lebih dulu.

“Waduuuuhhh!” Jack meraung menahan sakit karena benturan di kepalanya.

Serta merta semua prajurit yang mengejar tertawa terbahak. “Lo lagi sial Jack. Sukurin!”

Jack Sparrow, seorang perompak yang takluk oleh bebetan kain jariknya

 

Oleh : Ay Yuyun

Wedaran Terkait

Songsong Bukan Puisi

admin

Sikil nJeber..

admin

Puisi :Peluk Senja di Lereng Lawu

admin

Puisi :  Aku Dalam Birumu

amazingdhee

Puisi : Tertikam Rasa/Lina Boegi

admin

Puisi : Temaram/Winy

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.