Sebersit keinginan untuk membantu prajurit Ki Tumenggung Badra Lodaya sempat menghampiri hatinya, tetapi keraguan segera menyergapnya. Sebenarnya Gagak Panji dapat mengabaikan kata hatinya, namun ia...
“Tidak perlu! Kau ambil kantung di sisi kiri lambung kuda. Ki Tumenggung Arya Dipa telah menyiapkan untukmu.” Gagak Panji menarik napas dalam-dalam, kemudian ia bangkit...
Kue itu..Merah..Kenyal..Orang kata dia lengket dan dari ketan.. Tapi dia tak peduli.. Kamu ingat bahwa separuh masa kau goncang sampan dengan alunan kata.. Kau urai...
Alas Kata Alhamdulillah. Segala puji bagi Dzat Yang Menguasai Ruh. Saya, mewakili penulis, mengucap syukur atas selesainya novel Penaklukan Panarukan. Shalawat dan salam semoga...
Sanak kadang, kerabat dan handai taulan para pecinta Api di Bukit Menoreh. Assalamu alaikum wa rahmatullah. Semoga sejahtera selalu terlimpah bagi kita semua. Dengan sangat...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.