Ada amarah dan kecewa sekaligus kekhawatiran atas keselamatan Bondan – yang berada di Kademangan Grajegan – membuat para pengiring dari Pajang itu merasa berat menjalankan...
Matahari nyaris menggapai puncak langit ketika suasana di sekitar Bondan serta Siwagati perlahan menjadi hening. Resi Gajahyana telah berhadapan dengan Ki Sarwa Jala. Mereka didampingi...
Hingga pada masa yang berlaku sesuai kebiasaan orang-orang Grajegan, maka Bhre Pajang segera mohon undur diri. Dia beserta seluruh rombongan akan kembali ke Pajang. Dalam...
Dalam waktu itu, dia dapat membayangkan kelegaan hati Ki Juru Manyuran. Simpul rumit pikiran Ki Sarwa Jala pun memudar. Walau begitu, Ki Sarwa Jala tetap...
Kehidupan Siwagati yang tidak pernah mengalami kekurangan dan banyak memperoleh dukungan dari orang di sekitarnya, mau tidak mau, telah mewarnai watak perilakunya. Dia tumbuh menjadi...
Ki Sarwa Jala, meski mempunyai banyak harapan pada diri Siwagati, tetapi juga merasa cemas tentang muridnya itu. Jiwa muda Siwagati dapat terguncang sewaktu-waktu, dan Ki...
Ketenangan Bhatara Pajang pun memaksa Bondan menyerah pada keinginannya. Sebenarnya Bondan tidak ingin mengatakan itu di hadapan pamannya. Apalagi tidak ada desakan dari Bhre Pajang,...
Bhre Pajang tersenyum dengan sedikit rasa geli dengan jawaban dari keponakannya. “Kamu selalu mempunyai cara untuk mengalihkan perhatian paman dan itu nyaris berhasil.” Derai tawa...
Belasan langkah di belakang Bondan adalah Bhre Pajang. Pemimpin Pajang ini sengaja mengikuti jejak Bondan. “Aku yakin dia mampu melakukannya. Dan sebaiknya memang aku tidak...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.