Di atas mereka, sinar matahari masih terang menyala dan sanggup memaksa orang untuk menundukkan pandangan. Sepertinya saling baku hantam akan terjadi seperti debur ombak yang...
Empat orang yang ada di sisi hutan itu sama-sama tidak mengira dan dihujani pertanyaan berulang, sejak kapan Agung Sedayu ada di dekat mereka? Kecuali Ki...
Ki Anjangsana merenung sejenak, lalu berkata, “Memang tidak mustahil bahwa ada sekelompok orang yang sedang mengintai dari tempat yang belum terjangkau kita, baik dari belakang...
Bayangan pohon tampak sedikit lebih panjang. Keadaan di dalam hutan berangsur menjadi suram dan gelap tapi orang yang tampak oleh Agung Sedayu itu belum bergerak...
Ada rasa tak percaya dalam diri Lembu Jati menyaksikan hasil akhir pekerjaan Arya Penangsang. “Sungguh, anak Surawiyata itu seperti jelmaan iblis yang berbuat tanpa dapat...
“Apa yang Nyai Wirasaba lakukan adalah sangat berbahaya. Bagaimana kalau aku tidak dapat memenangkan pertandingan ini? Barangkali Nyai Wirasaba pun akan menjadi santapan macan loreng...
Pangeran Selarong merenung sejenak. Lorong-lorong di dalam pikirannya kemudian dipenuhi berbagai pertimbangan. Jika mereka membuka tenda di tempat yang sepertinya Panembahan Hanykrawati keberatan, itu memang...
Seruan Ki Baya Aji menyengat Ki Ental Sewu. “Bagaimana ia dapat mengetahui dan memastikannya?” tanya Ki Ental Sewu dengan penasaran berkecamuk dalam hati. Namun belum...
“Kita harus tetap bergerak menuju alas Krapyak,” kata Pangeran Selarong beberapa saat kemudian. “Jika kita kembali ke arah kotaraja, tentu semua orang akan beranggapan bahwa...
“Keputusan itu adalah yang terbaik untuk Mataram,” sahut Ki Anjangsana. “Tetapi itu bukan kebenaran.” “Benar tapi tidak ada yang mengetahui kebenaran yang sejati. Kebenaran yang...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.