Laskar Ki Garu Wesi seperti menghilang di balik asap dan kabut yang memenuhi permukaan wilayah luar pedukuhan Janti. Sementara itu kegelisahan makin mencekam hati para...
“Merampas dan menolong adalah dua perbuatan yang berbeda sifat. Ken Arok, kita merampas dari orang-orang kaya lalu membenarkan itu karena kita gunakan untuk menolong orang...
“Aku ingin bicara denganmu malam ini di penginapan sebelah barat alun-alun,” lirih Toh Kuning berkata. “Baik, aku segera ke tempat itu jika tugas-tugasku selesai,” sahut...
“Lalu bagaimana dengan rencana Kiai bila kita mengalami kekalahan dan harus mundur dari Sumur Welut?” tanya Ki Jayanti yang menggeser duduknya lebih ke depan. “Melawan...
Selagi kelompok penentang berada dalam kebingungan, bola-bola cahaya putih meluncur deras dari segala penjuru menembus dinding-dinding udara panas dan dingin yang tak terlihat mata. Bola-bola...
Meskipun Ki Getas Pendawa tidak ingin tergesa-gesa untuk menuntaskan perlawanan para penentang, tetapi ia teringat Adipati Pajang yang mungkin saja menghadapi keadaan yang berbeda dengannya....
Menjawab seruan pengawal yang berjaga di gardu pengamat, Ki Gatrasesa berkata, “Tetap pada kedudukan kalian. Kita memang menunggu. Bila tidak, bisa jadi mereka akan mendapat...
Sejenak ia menengadahkan wajah lalu berkata, “Sekarang!” Tangannya teracu memberi tanda pada pengawalnya. Sekejap kemudian panah sendaren dengan ujung berapi bercuit nyaring membelah udara bagian...
Namun Toh Kuning akhirnya dapat menerima kenyataan, bahwa perubahan yang terjadi dalam diri Ken Arok merupakan akibat dari kejadian yang berlangsung terus menerus. “Tentu saja...
“Bagaimana, Toh Kuning?” Jerabang bertanya tidak sabar ketika mendapati Toh Kuning tiba-tiba telah berada di sebelahnya. “Kau harus menemukan kawan-kawan kita. Katakan pada mereka bahwa...