Hingga pada masa yang berlaku sesuai kebiasaan orang-orang Grajegan, maka Bhre Pajang segera mohon undur diri. Dia beserta seluruh rombongan akan kembali ke Pajang. Dalam...
Dalam waktu itu, dia dapat membayangkan kelegaan hati Ki Juru Manyuran. Simpul rumit pikiran Ki Sarwa Jala pun memudar. Walau begitu, Ki Sarwa Jala tetap...
Kehidupan Siwagati yang tidak pernah mengalami kekurangan dan banyak memperoleh dukungan dari orang di sekitarnya, mau tidak mau, telah mewarnai watak perilakunya. Dia tumbuh menjadi...
Tempaan Resi Gajahyana selama di Pajang akhirnya mendapatkan ujian berat ketika Bondan harus berhadap-hadapan dengan Mpu Gemana. Ketenangan seorang anak muda belasan tahun sudah pasti...
Bondan merasakan deru angin memburunya, seketika tangannya yang memegang udeng membuat gerakan satu lingkaran penuh menangkis satu ujung yang terdekat. Tangan kirinya segera mencabut keris...
Sampar melontarkan beberapa pasak yang beracun ke arah yang ditunjukkan Mpu Gemana. Sejumlah paku melesat cepat menembus gelap malam. Bondan menyadari datangnya bahaya ketika melihat...
Keris Sampar tiba-tiba seperti datang dari segala arah serta memiliki mata pada bagian lancipnya dan memburu Bondan yang berloncatan lincah menghindari serangan. Tetapi arus serangan...
Ki Sarwa Jala, meski mempunyai banyak harapan pada diri Siwagati, tetapi juga merasa cemas tentang muridnya itu. Jiwa muda Siwagati dapat terguncang sewaktu-waktu, dan Ki...
Ketenangan Bhatara Pajang pun memaksa Bondan menyerah pada keinginannya. Sebenarnya Bondan tidak ingin mengatakan itu di hadapan pamannya. Apalagi tidak ada desakan dari Bhre Pajang,...
Bhre Pajang tersenyum dengan sedikit rasa geli dengan jawaban dari keponakannya. “Kamu selalu mempunyai cara untuk mengalihkan perhatian paman dan itu nyaris berhasil.” Derai tawa...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.