Ki Marta tidak terkejut mendengar pengakuan Ki Juru Manyuran Dia telah mengerti watak orang yang sedang berbicara dengannya sejak belasan tahun silam. Bahkan dia telah...
Paksi termangu-mangu sejenak. Namun kemudian ia berkata, ”Orang itu tiba-tiba saja menuduhku, bnhwa aku telah mengetahui rahasianya. Aku tidak tahu, apakah ia benar-benar mengetahui bahwa...
Ki Asem Gede melanjutkan ceritanya. “Apalagi ternyata suara tertawa itu tidak segera berhenti. Tetapi gelombang demi gelombang terdengar seperti susul-menyusul. Seperti datangnya ombak lautan segulung demi...
Tetapi akhirnya Sura, dan ketiga orang kawannya berhasil melihat keranda yang dikiranya dapat berjalan sendiri itu, sehingga justru ada di antara mereka yang menjadi sakit....
SAMPARAN memperdengarkan suara tertawa yang hambar dan dingin. Sebentar ia memandang wajah Mahesa Jenar yang dikagumi. Sorot matanya memancar aneh, sebagai sorot mata anak-anak yang...
Sebaliknya Ki Langu Reja telah mempunyai penilaian sendiri terhadap Ki Juru Manyuran. Selain berwawasan luas dan berilmu tinggi, orang ini ternyata mempunyai kecakapan perang yang...
TETAPI segera kaki itu ditarik, dan sekali menggeliat Mahesa Jenar telah berdiri di belakang Watu Gunung. Tangannya bergerak cepat sekali ke arah kepala Watu Gunung....
“Pagi ini suamiku tidak pergi ke sawah. Badannya merasa tidak enak. Dahinya panas dan jantungnya serasa berdetak lebih cepat.” “O…” Penjual nasi tumpang itu menjadi...
PERJALANAN itu sudah menjadi semakin jauh. Malampun menjadi larut. Embun mulai terasa membasahi kulit. Ketika Paksi Pamekas berpaling, yang tampak hanyalah kegelapan. Hitam pekat. Paksi...
SAMPARAN menarik alisnya tinggi-tinggi, kemudian menjawab, “Keadilan yang tertinggi terletak di tangan takdir. Karena itu pembelaan dalam persoalan ini pun sudah seharusnya kalau didasarkan atas hal...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.