Satu daya cipta di tengah kesibukan dalam mengerjakan tugas bacaan. Saya perkenalkan, Dora Gustika, penulis selanjutnya
======
Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.
Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”
Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.
Cinta seperti angin membadai
Ia datang tak terduga
Kadang menggelisahkan
Kadang membuat gila
Cinta seperti api yang menyala
Merasuki jiwa, membuat angan melambung tinggi
Jika itu hanya halusinasi
Tak mungkin aku membiarkan rasa itu bersarang
Karena aku takut jatuh dari tingginya asa