Padepokan Witasem
Prosa Liris

Liris : Keranda Cinta Bersama Silvia

Sebuah kawasan berjajar bukit, Menoreh, hadir Silvia D. Ia berkata:

=======

Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.

Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”

loading...

Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.

Haruskah aku terbawa arus cintaku sendiri? Bahkan dia yang kucinta pun tak pernah merasa. Aku terpaksa hanyut dalam pusaran anganku. Sedangkan dia terus menganggapku gadis kecil yang lugu.

“Kau harus selembut tetesan demi tetesan air yang membasahi dasar goa. Kesabarannya berbuah manis dengan terbentuknya batu-batuan yang tak lekang oleh waktu.” Dia berkata tanpa melihat kaca-kaca yang mulai meleleh di sudut mataku.

Cintaku pun pergi seiring bayangannya yang menghilang ditelan pekatnya kabut Menoreh.

Wedaran Terkait

Songsong Bukan Puisi

admin

Sikil nJeber..

admin

Puisi :Peluk Senja di Lereng Lawu

admin

Puisi :  Aku Dalam Birumu

amazingdhee

Puisi : Tertikam Rasa/Lina Boegi

admin

Puisi : Temaram/Winy

admin

Leave a Comment

error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.