Dari lereng Lawu, Lina Boegi, menyatakan :
=========
Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.
Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”
Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.
Sementara aku di sini, menulis cinta pada lembar kisahku sendiri.
Saat angin kering bulan Mei, membelaiku mesra sambil berkata, “Tulislah cinta hingga tinta mengering dan jemarimu melepuh oleh rasa, cinta yang tak pernah sampai karena kebodohanmu sendiri.”
Seperti hewan ternak yang buta terus kucari gembalaku, melawan takdir cinta yang telah tertulis untukku