Satu daya cipta di tengah kesibukan dalam mengerjakan tugas bacaan. Saya perkenalkan, Frida, penulis tiga paragraf selanjutnya
======
Ia mengatakan, “Cinta yang terpatri pada batu candi, akan tergerus oleh hujan.
Dan cinta yang dipahat pada setiap jengkal bagian langit, tak akan runtuh oleh air hujan.”
Para pengembara menulis cinta pada lembar dedaunan dengan tinta yang merintih. Mereka mengatakan bahwa waktu tak cukup tangguh menahan laju cinta yang layu. Mereka tertawa dalam semesta yang diabaikan oleh cinta.
Bukankah rasa tak pernah salah memilih
saat hujan jatuh bersamaan ke bumi
ia tak tahu kemana akan pergi?
Daunpun tak bisa meronta
pada tanah mana ia akan digugurkan.
Kemarilah.
Tempatmu di sini.
Di palung paling dalam, menandur rasa abadi