Padepokan Witasem

Tag : cerita silat Indonesia

Kitab Kiai Gringsing

Hadir Digital ; Kitab Kiai Gringsing 1

kibanjarasman
Silahkan mengunduh tanpa biaya pada tautan berikut :   Kitab Kiai Gringsing Buku 1 – PDF...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 5

kibanjarasman
Jika Arya Penangsang sanggup mencapai kemah pasukan Dasa Manah dalam waktu singkat, maka, bukan tidak mungkin orang  yang dilihatnya dapat melakukan perbuatan yang sama. Kecepatan...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 34

kibanjarasman
Orang-orang yang menjadi lawan Swandaru pun kerap dapat menjaga jarak dari jangkauan serangan menantu Ki Gede Menoreh itu....
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 4

kibanjarasman
Mereka menyimak semua kata-kata Arya Penangsang dari tempat yang agak jauh. Walaupun suara Arya Penangsang kerap timbul tenggelam karena hempasan angin, tetapi itu tidak menyulitkan...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 33

kibanjarasman
Pangeran Purbaya telah menyatakan keadaan itu, begitu pula Pandan Wangi yang menegaskan secara langsung di hadapan para pemimpin kelompok pengawal. Dengan demikian, suasana jiwani pengawal...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 32

kibanjarasman
Menurut pandangannya, Pandan Wangi bertempur seperti orang yang tidak mengetahui oleh kanuragan. Sekali lagi, Pandan Wangi bertarung secara ngawur...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 3

kibanjarasman
Mereka tidak pulang sebagai pecundang karena keselamatan Raden Trenggana berada di atas segala cita-citanya sendiri,...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 31

kibanjarasman
Pandan Wangi menghentikan gerakan lalu memandang lelaki yang mungkin seusia dengan ayahnya, Ki Gede Menoreh. Hanya memandang...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 2

kibanjarasman
Ki Danupati menyeringai sambil berdesis, “Raden Trenggana adalah mangsa terbaik. Engkau, adalah,  dan hanya seekor anjing pemburu bagi Arya Penangsang.”...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 1

kibanjarasman
Arya Penangsang seperti terbang ketika menyusul Gending Pamungkas. Ketika menjejak kaki di dekat kepala lawan yang terkapar, Arya Penangsang berkata, “Engkau adalah perwira. Seorang prajurit...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.