“Bocah kurang unggah-ungguh, mulutnya seperti bendungan jebol!” Burung nuri geregetan dengan tingkahku. Daun kering bergemerisik, berbisik pada burung nuri tanda setuju. Wara Srikandi...
Aku merogoh tas punggung, mengambil secarik kertas yang siap dibaca. Semburat matahari telah condong ke barat, penanda sarasehan tentang budi pekerti harus diakhiri. Jarum...
Aku langsung melompat saat bus yang aku tunggu datang. Decit remnya tidak hanya membuat gigi ngilu. Tikus di selokan pun membekap telinga karena tidak tahan...
Udara yang bertiup sejuk membuat aku betah tinggal di Ambarawa. Meskipun saat malam hari udara lebih dingin, tetapi aku biasa berdiang di depan perapian atau...
Di dalam kamar mandi, aku lucuti satu per satu bajuku yang basah. Sambil menyelupkan tangan ke dalam bak, aku ingin tahu ukuran dinginnya. ‘Dingin, sedingin...
Derai hujan masih belum juga berhenti. Deras bagai ditumpahkan dari langit. Aku berlari pulang menerobos deras hujan karena perutku sudah perih kelaparan. Suara kecipak air...
“Sangat menjijikkan! Raja itu manusia atau binatang? Rakyat yang ramah dan penuh unggah ungguh mempunyai pemimpin seperti setan!” Jack menggerutu menahan marah. Selama Aji Saka...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.