Agung Sedayu sama sekali tidak mengucap kata ketika Sekar Mirah menggelontorkan pertanyaan yang memang sulit dijawab olehnya. Meski begitu, Agung Sedayu telah mempunyai dugaan bahwa...
Pandan Wangi yang duduk di sisi kanan Sekar Mirah berkata, “Tentu ia akan berpikir keras untuk mencerna penjelasan ayahnya.” Dengan senyum mengembang, Sekar Mirah menyahut,...
Waktu beranjak seolah semakin lambat ketika matahari menanjak semakin tinggi menuju puncak langit. Pandan Wangi tidak segera bertanya pada Agung Sedayu. Jemari kanan Pandan Wangi...
Keinginan Agung Sedayu pada saat itu pada Sekar Mirah adalah ia dan calon keturunannya dalam keadaan baik. Suatu hari, di masa lalu, Agung Sedayu pernah...
Walau kini ia berada di tengah-tengah dua wanita yang menyayanginya, Agung Sedayu justru merasakan sepi dan terasing. Tepatnya, ia ingin mengasingkan diri hingga Swandaru kembali...
Pada waktu itu, Pandan Wangi tidak mempunyai pemikiran lain kecuali Agung Sedayu telah berada di Sangkal Putung. Meski demikian, ia tidak menampik adanya desir aneh...
Bersama dengan matahari yang beranjak semakin tinggi, Agung Sedayu mengayun langkah menuju kediaman Swandaru. Berulang kali ia mengalihkan perhatian dengan memandang seksama setiap petak sawah...
Agung Sedayu tidak mempunyai jawaban apabila pertanyaan itu benar-benar dilontarkan Ki Warna padanya. Sesaat suasana di antara mereka pun membeku. Namun selalu ada cara untuk...
Persawahan subur yang terhampar dengan bidang-bidang yang serasi menjadi gerbang masuk menuju pedukuhan induk Sangkal Putung. Jajaran pohon meski tumbuh dengan jarak yang tidak teratur,...
Pusaran udara dalam ukuran kecil tiba-tiba muncul di atas kepala para pengikut Raden Atmandaru. Angin beliung berhamburan di udara, terlontar dari setiap dorongan telapak tangan...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.