Raut wajah kebanyakan orang di dalam kedai terlihat muram. Sebagian menjadi pucat ketika berbenturan dengan tatap mata Arya Penangsang yang memancar seakan sedang menuntut balas...
“Karena Arya Penangsang tidak akan dapat kalian hentikan,” teriak Gagak Panji dari luar atas umpatan Poh Kecik. Dengan pandang mata mengancam pada orang-orang yang tergeletak...
Tidak ada lagi kata umpatan dan caci maki yang dilontarkan oleh para pengepung Gagak Panji. Keberanian dan semangat mereka sedang menghadapi ujian ; letusan gunung...
Orang-orang, seluruhnya yang berada di dalam kedai, sedang membangkitkan semangat. Udara yang panas semakin cepat mendorong ketegangan menuju puncak. Dalam waktu itu, sepertinya matahari dan...
Ada kemungkinan yang dapat terjadi bagi mereka bertiga di dalam kedai yang terletak di dusun yang terpencil itu. Membiarkan diri tertangkap agar mendapatkan jalan untuk...
Bila seperti dugaannya, bahwa para pengembara pasti menuju atau mencari kedai, maka perjumpaan antara Ki Tumenggung Prabasena bertiga dengan sekelompok penyerang yang dikirim dari Demak...
Mungkin saja Arya Penangsang dapat mengenalimu dari wajah dan bentuk tubuh meski pertemuan kalian begitu singkat. Usai berpesan demikian, dia bergeser tempat, merangkak turun, kemudian...
“Aku tidak mengerti dan itu adalah jawabanku sebagai adipati,” jawab Arya Penangsang. “Namun sebagai keponakan dan bagian dari rakyat Demak, tidak ada yang lebih utama...
Jika Arya Penangsang sanggup mencapai kemah pasukan Dasa Manah dalam waktu singkat, maka, bukan tidak mungkin orang yang dilihatnya dapat melakukan perbuatan yang sama. Kecepatan...
Mereka menyimak semua kata-kata Arya Penangsang dari tempat yang agak jauh. Walaupun suara Arya Penangsang kerap timbul tenggelam karena hempasan angin, tetapi itu tidak menyulitkan...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.