SAMPARAN menarik alisnya tinggi-tinggi, kemudian menjawab, “Keadilan yang tertinggi terletak di tangan takdir. Karena itu pembelaan dalam persoalan ini pun sudah seharusnya kalau didasarkan atas hal...
TERIAKAN yang dilontarkan sepenuh tenaga itu bergetar memenuhi halaman Kademangan, sehingga semuanya terkejut karenanya. Dan pertarungan itu pun segera terhenti. Ternyata yang berteriak itu adalah...
AWAN yang hitam pekat bergulung-gulung di langit seperti lumpur yang diaduk dan kemudian dihanyutkan oleh banjir, sehingga malam gelap itu menjadi semakin hitam. Sehitam suasana...
“Aku tidak mengerti dan itu adalah jawabanku sebagai adipati,” jawab Arya Penangsang. “Namun sebagai keponakan dan bagian dari rakyat Demak, tidak ada yang lebih utama...
Jika Arya Penangsang sanggup mencapai kemah pasukan Dasa Manah dalam waktu singkat, maka, bukan tidak mungkin orang yang dilihatnya dapat melakukan perbuatan yang sama. Kecepatan...
Mereka menyimak semua kata-kata Arya Penangsang dari tempat yang agak jauh. Walaupun suara Arya Penangsang kerap timbul tenggelam karena hempasan angin, tetapi itu tidak menyulitkan...
Ki Danupati menyeringai sambil berdesis, “Raden Trenggana adalah mangsa terbaik. Engkau, adalah, dan hanya seekor anjing pemburu bagi Arya Penangsang.”...
Arya Penangsang seperti terbang ketika menyusul Gending Pamungkas. Ketika menjejak kaki di dekat kepala lawan yang terkapar, Arya Penangsang berkata, “Engkau adalah perwira. Seorang prajurit...