Padepokan Witasem

Tag : sultan trenggana

Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 3

kibanjarasman
SAMPARAN menarik alisnya tinggi-tinggi, kemudian menjawab, “Keadilan yang tertinggi terletak di tangan takdir. Karena itu pembelaan dalam persoalan ini pun sudah seharusnya kalau didasarkan atas hal...
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 2

kibanjarasman
TERIAKAN yang dilontarkan sepenuh tenaga itu bergetar memenuhi halaman Kademangan, sehingga semuanya terkejut karenanya. Dan pertarungan itu pun segera terhenti. Ternyata yang berteriak itu adalah...
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra Sabuk Inten 1

kibanjarasman
AWAN yang hitam pekat bergulung-gulung di langit seperti lumpur yang diaduk dan kemudian dihanyutkan oleh banjir, sehingga malam gelap itu menjadi semakin hitam. Sehitam suasana...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 6

kibanjarasman
“Aku tidak mengerti dan itu adalah jawabanku sebagai adipati,” jawab Arya Penangsang. “Namun sebagai keponakan dan bagian dari rakyat Demak, tidak ada yang lebih utama...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 5

kibanjarasman
Jika Arya Penangsang sanggup mencapai kemah pasukan Dasa Manah dalam waktu singkat, maka, bukan tidak mungkin orang  yang dilihatnya dapat melakukan perbuatan yang sama. Kecepatan...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 4

kibanjarasman
Mereka menyimak semua kata-kata Arya Penangsang dari tempat yang agak jauh. Walaupun suara Arya Penangsang kerap timbul tenggelam karena hempasan angin, tetapi itu tidak menyulitkan...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 3

kibanjarasman
Mereka tidak pulang sebagai pecundang karena keselamatan Raden Trenggana berada di atas segala cita-citanya sendiri,...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 2

kibanjarasman
Ki Danupati menyeringai sambil berdesis, “Raden Trenggana adalah mangsa terbaik. Engkau, adalah,  dan hanya seekor anjing pemburu bagi Arya Penangsang.”...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 1

kibanjarasman
Arya Penangsang seperti terbang ketika menyusul Gending Pamungkas. Ketika menjejak kaki di dekat kepala lawan yang terkapar, Arya Penangsang berkata, “Engkau adalah perwira. Seorang prajurit...
Bab 10 Lamun Parastra Ing Pungkasan

Lamun Parastra Ing Pungkasan 36 (Telah Terbit Bentuk PDF)

kibanjarasman
"... memang ada sejumlah orang yang mungkin tidak puas jika mendengar perintah mundur dari Raden Trenggana."...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.