Ki Lurah Sanggamurti pun tertawa lega karena menyadari bahwa keadaan di sekitar Lasem hingga Tuban seperti bara dalam sekam. Setidaknya, menurut pikiran Ki Sanggamurti, Gagak Panji tidak akan mengalami kesulitan melewati setiap gardu penjagaan yang ada di setiap batas kademangan-kademangan di wilayah Lasem. Lalu ia memerintahkan anak buahnya untuk duduk melingkar dan mulai memberikan pesan dan arahan yang diperlukan untuk melewati malam di hutan yang termasuk dalam kekuasaan para penyamun.
Matahari begitu bulat terlihat dan berwana merah membara saat kelompok prajurit Lasem duduk melingkar. Gagak Panji mengangguk-angguk kecil mendengar perintah Ki Sanggamurti pada anak buahnya agar tidak menyalakan api. Ia menyetujui gagasan itu karena Ki Bajang Saloka dapat menyerang mereka setiap saat.
Kisah tersaji lebih lengkap pada tautan berikut : Rencana Penaklukan
Karena keterbatasan tempat penyimpanan website dan juga dapat memperlambat loading, kita bisa ikuti tayangan tonton/visual di Youtube.
Bila berkenan, Anda dapat memberi dukungan atas jerih payah kami. Donasi dapat disalurkan melalui rekening BCA 8220522297 atau BRI 3135 0102 1624530 atas nama Roni Dwi Risdianto atau dengan membeli karya yang sudah selesai. Konfirmasi tangkapan layar pengiriman sumbangan dapat dikirim melalui Hanya WA