Gelar itu mendatangkan kesulitan yang luar biasa bagi pasukan Raden Atmandaru. Sekali waktu mereka bertempur berpasangan, lalu tiba-tiba mereka bertukar tempat setiap kali Marmaya meneriakkan...
Ki Dirgasana tetap menekan Sayoga, sedangkan anak muda Menoreh itu bertanya-tanya dalam hati, siapa gerangan orang yang mendadak muncul dari balik kegelapan malam lalu mencari...
KI Panuju membagi kelompok. Bunija, Sutiyasa dan Marsudi beroleh tugas menemui Ki Rangga Agung Sedayu, sedangkan Ki Panuju dan Santosa akan bergerak memberi dukungan pada...
Bunija kembali berhenti sejenak untuk mengatur napas. Ketika debar jantungnya tak lagi bergolak, ia merambat pelan. Semakin dekat dengan akhir tanjakan, tubuhnya semakin rendah, lalu...
Gebrakan hebat Sayoga menyita perhatian Ki Dirgasana. Bahkan orang ini merasa cemas karena Sayoga melanjutkan terjangan dengan pedang kayu yang berayun membadai. Seketika ia melihat...
Kurang dari sedepa. Tanda bahaya bangkit dari dalam perasaan Dharmana. Menyadap olah kanuragan di Perguruan Orang Bercambuk menjadikan tubuhnya lebih peka. Meski perhatiannya tersedot oleh...
Swandaru Geni yang sempat menjajagi kepandaian Dharmana kemudian memutuskan untuk meluangkan waktu khusus supaya Dharmana semakin baik dalam penguasaan dasar-dasar jalur ilmu....
“Kalau engkau membunuh diri dengan cara seperti itu, lalu apa yang aku katakan di depan Panembahan?” lelaki itu menggerutu. Panengah bangkit berdiri dengan kaki gemetar....
“Mungkinkah mereka bertiga berasal dari padepokan yang sama?” bertanya Sayoga dalam hatinya saat melihat tiga pengeroyoknya ternyata mengeluarkan senjata yang sama. Masing-masing memegang seutas rantai...
Bunija membelok, memasuki celah sebuah celah di antara pembatas pekarangan, menyisir jalan setapak yang rapat ditumbuh pohon singkong dan pisang. Dua kali ia menengok untuk...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.