Walau kini ia berada di tengah-tengah dua wanita yang menyayanginya, Agung Sedayu justru merasakan sepi dan terasing. Tepatnya, ia ingin mengasingkan diri hingga Swandaru kembali...
Pada waktu itu, Pandan Wangi tidak mempunyai pemikiran lain kecuali Agung Sedayu telah berada di Sangkal Putung. Meski demikian, ia tidak menampik adanya desir aneh...
Bersama dengan matahari yang beranjak semakin tinggi, Agung Sedayu mengayun langkah menuju kediaman Swandaru. Berulang kali ia mengalihkan perhatian dengan memandang seksama setiap petak sawah...
Agung Sedayu tidak mempunyai jawaban apabila pertanyaan itu benar-benar dilontarkan Ki Warna padanya. Sesaat suasana di antara mereka pun membeku. Namun selalu ada cara untuk...
Persawahan subur yang terhampar dengan bidang-bidang yang serasi menjadi gerbang masuk menuju pedukuhan induk Sangkal Putung. Jajaran pohon meski tumbuh dengan jarak yang tidak teratur,...
Pusaran udara dalam ukuran kecil tiba-tiba muncul di atas kepala para pengikut Raden Atmandaru. Angin beliung berhamburan di udara, terlontar dari setiap dorongan telapak tangan...
Seorang prajurit yang berada di barisan depan memberi isyarat, mereka tidak lagi merayap maju namun menyebar tanpa merusak susunan yang benar-benar rapi serta terukur. Kini,...
Keadaan itu berlangsung dalam ukuran waktu sedang. Ketertarikan Agung Sedayu makin bertambah pada saat lolongan panjang membuncah di tengah riuh suitan berlengking tinggi. “Ini tidak...
Ki Garu Wesi hanya terperangah. Benar-benar di luar dugaan! Sikap dan kata-kata yang terucap dari senapati pasukan khusus itu, sungguh, berada di luar kebiasaan seseorang...
“Ki Rangga,” sambut Sabungsari lalu memberi tempat bagi Agung Sedayu untuk berdiri di sampingnya. “Perintahkan mereka untuk mundur,” kata Agung Sedayu pada lurah muda Mataram....
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.