Kiai Plered - Sayoga menggeleng-geleng belum memahami siasat pemimpin pasukan khusus itu. Sejauh yang ia ketahui adalah bertempur dan bertempur tanpa melepaskan sejengkal tanah....
Tidak butuh waktu lama bagi ketiganya untuk mencapai tepi pedukuhan. Pada malam itu wilayah luar Gondang Wates sama sekali tidak menunjukkan perlawanan. Siasat pertahanan yang...
Udara dingin dan angin semilir memabukkan adalah dua tantangan untuk Sayoga dan Dharmana sewaktu berkuda menuju batas luar Pedukuhan Gondang Wates. Walau usia mereka tidak...
Keadaan Sekar Mirah mendatangkan kekhawatiran tersendiri bagi keluarganya. Sejak lama, semenjak ia menyatakan ada jabang bayi tengah dikandungnya maka orang-orang terdekatnya tak dapat melepaskan diri...
Sementara Nyi Kuswari menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran permata Sekar Mirah, Agung Sedayu mengusap-usap bagian perut Sekar Mirah dengan jemari bergetar. Bibir Agung Sedayu...
Sementara itu Ki Demang tengah termenung bersama ibu Sekar Mirah di pringgitan. Mereka tidak dapat berbuat lebih banyak dari menunggu. Seorang bocah lelaki tengah berada...
Pada tengah malam sebelum Pedukuhan Janti membara, Sekar Mirah berbisik lirih pada Nyi Kuswari, “Aku merasa basah di bagian bawah. Nyi, apakah itu ketuban?’ Nyi...
Nyi Kuswari, dengan kepala sedikit menunduk, berkata, “Ki Rangga, dengan usia janin yang belum genap delapan bulan, tentu kita tidak mengetahui pasti tentang keadaannya di...
“Kita akan bicara lebih banyak, Sukra,” kata Agung Sedayu yang mengenal kepribadian Sukra yang telah tinggal bersamanya belasan tahun. “Dan pastinya itu lebih penting, Ki...
Sukra merasakan jantungnya berdetak lebih kencang. Terbayang dalam pikirannya, bagaimana perasaan Agung Sedayu yang secara mengejutkan tiba-tiba mendapati wajahnya bersungut-sungut tepat di hadapan wajah senapati...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.