Padepokan Witasem

Category : Bab 1 – Serat Lelayu

Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 8

kibanjarasman
Bila seperti dugaannya, bahwa para pengembara pasti menuju atau mencari kedai, maka perjumpaan antara Ki Tumenggung Prabasena bertiga dengan sekelompok penyerang yang dikirim dari Demak...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 7

kibanjarasman
Mungkin saja Arya Penangsang dapat mengenalimu dari wajah dan bentuk tubuh meski pertemuan kalian begitu singkat. Usai berpesan demikian, dia bergeser tempat, merangkak turun, kemudian...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 6

kibanjarasman
“Aku tidak mengerti dan itu adalah jawabanku sebagai adipati,” jawab Arya Penangsang. “Namun sebagai keponakan dan bagian dari rakyat Demak, tidak ada yang lebih utama...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 5

kibanjarasman
Jika Arya Penangsang sanggup mencapai kemah pasukan Dasa Manah dalam waktu singkat, maka, bukan tidak mungkin orang  yang dilihatnya dapat melakukan perbuatan yang sama. Kecepatan...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 4

kibanjarasman
Mereka menyimak semua kata-kata Arya Penangsang dari tempat yang agak jauh. Walaupun suara Arya Penangsang kerap timbul tenggelam karena hempasan angin, tetapi itu tidak menyulitkan...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 3

kibanjarasman
Mereka tidak pulang sebagai pecundang karena keselamatan Raden Trenggana berada di atas segala cita-citanya sendiri,...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 2

kibanjarasman
Ki Danupati menyeringai sambil berdesis, “Raden Trenggana adalah mangsa terbaik. Engkau, adalah,  dan hanya seekor anjing pemburu bagi Arya Penangsang.”...
Bab 1 - Serat Lelayu

Serat Lelayu 1

kibanjarasman
Arya Penangsang seperti terbang ketika menyusul Gending Pamungkas. Ketika menjejak kaki di dekat kepala lawan yang terkapar, Arya Penangsang berkata, “Engkau adalah perwira. Seorang prajurit...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.