“Rasanya aku salah orang ketika melontarkan ungkapan mengenai Kakang Untara. Adakah pintu keluar yang lain di rumah ini?” gumam Swandaru dalam hati dan wajahnya menampakkan...
Dalam pekatnya malam, dua pengamat yang berada di tempat agak tinggi melangkah cepat menuruni bukit kecil menuju pemukiman para pengikut Ki Nagapati. Beberapa penjaga gardu...
Aku melambaikan tangan padanya. Pemimpin pengawal rahasia itu kemudian berjalan dengan ayunan kaki yang mantap menuju tempat kami berada. Dia adalah wanita yang cukup lama...
“Inilah peperangan,” ucap Pangeran Purbaya membuka percakapan. “Ini adalah bagian lain kehidupan yang harus kau terima sekalipun pahit untuk dijalani.” Pangeran Purbaya tajam memandang Swandaru....
“Karena Arya Penangsang tidak akan dapat kalian hentikan,” teriak Gagak Panji dari luar atas umpatan Poh Kecik. Dengan pandang mata mengancam pada orang-orang yang tergeletak...
Seorang prajurit bertubuh sedikit pendek dengan tergesa-gesa mendatangi gardu jaga yang menjadi ruang tunggu bagi Ki Nagapati. Dengan napas tersengal-sengal, ia berkata pada kawannya, ”Gawat!”...
Sejujurnya, kehadiran prajurit Mataram adalah angan yang diidamkan untuk menjadi nyata. Seandainya mereka datang lalu bertempur di samping pengawal kademangan, sudah pasti, kemenangan akan mereka...
Setelah peristiwa aneh itu berlalu, aku dapat bernapas lega meski keterkejutan belum sepenuhnya melepaskan diri dariku. Aku ingin mengungkapkan sesuatu. “Sekarang, serangan kedua mereka justru...
Tidak ada lagi kata umpatan dan caci maki yang dilontarkan oleh para pengepung Gagak Panji. Keberanian dan semangat mereka sedang menghadapi ujian ; letusan gunung...
“Pangeran…,” ucap lirih Glagah Putih namun ia tidak mempunyai daya untuk meneruskan ucapannya. Kalimat terakhir Pangeran Purbaya sudah menjadi pesan yang sangat jelas baginya ;...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.