Ki Wijil lantas menuturkan, ”Satu kemungkinan jika mereka adalah orang yang keluar dari peperangan adalah sisi lain yang dapat diterima. Beberapa bulan yang lalu memang...
“Ki Jagabaya akan mengajak kami berbicara tentang peristiwa yang terjadi, Ki Bekel. Di belakang banjar nanti kami akan bertemu,” Ki Wijil memberi tahu Ki Bekel...
Ki Wijil beserta anak istrinya masih menundukkan kepala dan berdiam diri. Tak sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka. Agaknya mereka memahami jika kabar...
Agaknya para pengawal enggan menjawab pertanyaan Ki Wijil. “Mungkin ini adalah bagian sikap mereka yang harus berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal, dan boleh jadi...
Tiba-tiba seekor kuda meringkik di dekatnya, kemudian diikuti sebuah bayangan meluncur cepat melintasi sungai tempatnya berendam. Begitu cepat orang itu melayang di atas sungai hingga...
“Apakah ada yang datang sebelum kau masuk halaman ini?” “Tidak ada. Tetapi saya sempat melihat seorang melompati dinding sebelah selatan rumah ini. Dan derap kaki...
Demikianlah kemudian mereka tiba di banjar pedukuhan. Ki Jagayaba sedikit berbincang sebentar dengan Kang Minto lalu ia berpamitan untuk kembali ke rumah. “Ki Wijil sekalian,...
“Tidak. Ki Jagabaya benar-benar ingin memindahkan Sayoga ke tataran lebih tinggi. Jika ia mau, ia dapat menggunakan tenaga cadangan saat ini. Dan itu membawa akibat...
Darah Ki Wijil seakan terhenti, detak jantungnya seperti melambat. Tata gerak Sayoga benar-benar berubah sama sekali. Ia tidak ada lagi bergeser secepat seperti ketika berusaha...
Sayoga tidak dapat menahan diri, dengan satu hentakan kaki meloncat menerjang maju. Ki Jagabaya yang melihat dalam keremangan segera menyilangkan tangan di depan dada. Sambaran...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.