Padepokan Witasem

Tag : sultan trenggana

Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 8 – Bayang-bayang Lawa Ijo: Kekosongan Kekuasaan di Hutan Tambak Baya

kibanjarasman
“Apa yang Nyai Wirasaba lakukan adalah sangat berbahaya. Bagaimana kalau aku tidak dapat memenangkan pertandingan ini? Barangkali Nyai Wirasaba pun akan menjadi santapan macan loreng...
Jejak di Balik Kabut

Jejak di Balik Kabut 5 (Jilid 2)

kibanjarasman
ANAK-ANAK berlari-larian di sekitar tratag. Beberapa orang sudah mulai berjualan makanan dan minuman untuk anak-anak. Tetapi mereka tidak membawa dagangan sebanyak biasanya jika ada keramaian,...
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 7

kibanjarasman
Kecuali itu, bila Lawa Ijo telah menyatakan diri untuk mengambil bagian dalam pertemuan itu, pastilah bahwa pagi-pagi ia telah mempersiapkan diri. Ini berarti bahwa Lawa...
Jejak di Balik Kabut

Jejak di Balik Kabut 4 (Jilid 1)

kibanjarasman
Paksi termangu-mangu sejenak. Namun kemudian ia berkata, ”Orang itu tiba-tiba saja menuduhku, bnhwa aku telah mengetahui rahasianya. Aku tidak tahu, apakah ia benar-benar mengetahui bahwa...
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 6

kibanjarasman
Ki Asem Gede melanjutkan ceritanya. “Apalagi ternyata suara tertawa itu tidak segera berhenti. Tetapi gelombang demi gelombang terdengar seperti susul-menyusul. Seperti datangnya ombak lautan segulung demi...
Jejak di Balik Kabut

Jejak di Balik Kabut 3

kibanjarasman
Tetapi akhirnya Sura, dan ketiga orang kawannya berhasil melihat keranda yang dikiranya dapat berjalan sendiri itu, sehingga justru ada di antara mereka yang menjadi sakit....
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 5

kibanjarasman
SAMPARAN memperdengarkan suara tertawa yang hambar dan dingin. Sebentar ia memandang wajah Mahesa Jenar yang dikagumi. Sorot matanya memancar aneh, sebagai sorot mata anak-anak yang...
Nagasasra dan Sabuk Inten

Nagasasra dan Sabuk Inten 4

kibanjarasman
TETAPI segera kaki itu ditarik, dan sekali menggeliat Mahesa Jenar telah berdiri di belakang Watu Gunung. Tangannya bergerak cepat sekali ke arah kepala Watu Gunung....
Jejak di Balik Kabut

Jejak di Balik Kabut 2

kibanjarasman
“Pagi ini suamiku tidak pergi ke sawah. Badannya merasa tidak enak. Dahinya panas dan jantungnya serasa berdetak lebih cepat.” “O…” Penjual nasi tumpang itu menjadi...
Jejak di Balik Kabut

Jejak di Balik Kabut 1

kibanjarasman
PERJALANAN itu sudah menjadi semakin jauh. Malampun menjadi larut. Embun mulai terasa membasahi kulit. Ketika Paksi Pamekas berpaling, yang tampak hanyalah kegelapan. Hitam pekat. Paksi...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.