Mengguncang Pajang 5
“Saya sependapat. Ratusan orang dengan senjata di tangan akan terbakar seperti rumput kering jika ada satu orang yang kehilangan pengamatan diri,” kata Ki Banyak Abang....
Category : Serial Bondan
Mengguncang Pajang 4
“Siapa yang menjadi pemimpin kalian setelah Ki Nagapati? Aku, Ki Banyak Abang, datang tidak untuk berperang,” suara keras Ki Banyak Abang memecah keheningan permukiman. Beberapa...
Mengguncang Pajang 3
Dalam pekatnya malam, dua pengamat yang berada di tempat agak tinggi melangkah cepat menuruni bukit kecil menuju pemukiman para pengikut Ki Nagapati. Beberapa penjaga gardu...
Mengguncang Pajang 2
Seorang prajurit bertubuh sedikit pendek dengan tergesa-gesa mendatangi gardu jaga yang menjadi ruang tunggu bagi Ki Nagapati. Dengan napas tersengal-sengal, ia berkata pada kawannya, ”Gawat!”...
Mengguncang Pajang 1
Kegelisahan Pada saat Ki Swandanu dan Ki Hanggapati masih berada di kotaraja, Kao Sie Liong dan Zhe Ro Phan belum selesai dengan pengembaraan untuk mencerna...
Bentrokan di Lereng Gunung Wilis 21
Serentak orang-orang terhempas rasa kaget yang sangat dalam. Mereka menahan napas dengan wajah berubah pucat seperti melihat seleret kilat menyambar di tengah-tengah mereka. Betapa mereka...
Bentrokan di Lereng Gunung Wilis 20
Nyi Kirana bergeser setapak, katanya, ”Setiap orang yang mengenal Padepokan Sanca Dawala mengerti, bahwa Mpu Rawaja hanya memberikan gelang itu pada yang berkepandaian tinggi dan...
Bentrokan di Lereng Gunung Wilis 19
Perjalanan panjang dan jalur yang mereka pilih untuk dilalui memang bukan satu-satunya keadaan terbaik yang mereka hadapi. Orang-orang Padepokan Sanca Dawala mempunyai kemungkinan untuk mengejar...
Bentrokan di Lereng Gunung Wilis 18
Jalutama mengusap wajah sambil menarik napas panjang. Disertai pandangan mata yang tajam pada Bondan, Jalutama berkata, ”Baiklah, kita lakukan apa yang kau inginkan.” Sebenarnya Nyi...
Bentrokan di Lereng Gunung Wilis 17
“Keputusan mereka akan menjadi perhatian saya, Nyi. Saya tidak dapat membiarkan Nyi Kirana selalu terkungkung dalam rasa bersalah,” sahut Bondan dengan nada tajam kemudian berdiri...