Ki Tumenggung Suradilaga berpikir keras dengan dahi berkerut. Ia dapat menerima penjelasan kawannya dari Pajang karena sebenarnya memang Adipati Hadiwijaya akan meninggalkan Pajang untuk beberapa...
“Kau sangat teliti, Ngger. Baiklah, lalu apa rencanamu berikutnya?” “Kita berada dalam jarak yang lumayan jauh dari mereka, dan apabila mereka mempunyai kemampuan maka kita...
Adipati Hadiwijaya mengerutkan alisnya. “Sabuk Inten. Apakah itu berarti aku telah menggambarkan makna Kanjeng Sunan Kalijaga? Bulir padi, manusia dan semua yang ada di bumi...
“Aku bukan seorang prajurit yang sering berteriak untuk kejayaan negeri atau pemimpinnya,” begitu jalan pikiran Adipati Hadiwijaya pada malam itu, “sesuatu yang indah dan berharga...
Sesekali mereka mengepung rapat Ki Ranu Welang namun kemudian mereka meninggalkan seolah memberi jalan untuk bebas. Lalu ketika Ki Ranu Welang akan bergerak melakukan serangan,...
Mahendra bertepuk tangan. “Kau bernyali besar. Namun kau sedang berhadapan dengan Mahendra, saudara angkat Mahesa Wunelang pemimpin prajurit Kediri yang sangat ditakuti oleh orang-orang sepertimu,”...
“Kau dapat dengan mudah menyingkirkan mereka,” orang kurus itu membantah. “Itu menurut dugaanmu dan aku dapat pastikan engkau telah berpikir salah. Ki Sanak, tanpa rencana...
Toh Kuning kemudian meningkatkan kecepatan serangannya dan ujung kerisnya seolah mejadi puluhan jumlahnya. Tiba-tiba tanpa disadari oleh lurah prajurit, satu goresan pendek telah mengoyak kulitnya....
Pertempuran keduanya menjadi semakin hebat dan dahsyat. Dengan cepat keduanya beranjak menuju puncak ilmu masing-masing sehingga mereka telah tenggelam dalam perhatian untuk mengembangkan arus serangan...
Namun dalam waktu yang sama, lurah prajurit ini semakin dekat membawa kematian bagi Toh Kuning. Tubuh lurah prajurit telah terbungkus rapat oleh gulungan pedang. Ia...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.